Apa Itu BPM

apa-itu-bpm

Bagi Anda para penggiat bisnis, pasti pernah mendengar istilah BPM. Lalu sebenarnya apa itu BPM yang sering disebut sebagai kebutuhan wajib bagi setiap bisnis ini?

BPM merupakan singkatan dari Business Process Management atau dalam bahasa Indonesianya bisa diartikan sebagai Bisnis Proses Manajemen atau manajemen proses bisnis.

Definisi singkat dari BPM adalah kombinasi berbagai metode yang digunakan untuk mengatur sebuah bisnis.

Jadi, ada banyak metode yang bisa termasuk dalam usaha BPM ini, di antaranya adalah menemukan, membentuk, menganalisis, mengukur, meningkatkan, mengoptimalkan, melakukan automasi, dan sebagainya.

Semua proses ini biasanya dilakukan oleh bagian-bagian yang berbeda dalam sebuah organisasi bisnis. Asalkan semuanya memiliki tujuan untuk kepentingan bisnis, maka bisa disebut sebagai bagian dari BPM.

Anda ingin mendapatkan informasi tentang berita dan penawaran terbaru dari software e-procurement terpopuler, Procurite? Segeralah berlangganan melalui website kami di link berikut, prosesnya mudah dan hanya membutuhkan alamat email!

Apa Itu BPM, Syarat-syarat, Tujuan, dan Cara Memaksimalkannya

Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, BPM bisa meliputi berbagai proses dan metode yang berbeda-beda.

Meskipun begitu, ada beberapa syarat tertentu yang dianggap para ahli harus ada dalam sebuah manajemen proses bisnis.

Setelah membahas tentang apa itu BPM, mari sekarang kita masuk ke syarat-syarat yang harus ada dalam pelaksanaannya. 

Informasi berikut disediakan oleh Procurite, software e-procurement terbaik dengan berbagai fitur menarik yang menguntungkan dan memudahkan pengguna dalam melakukan proses procurement. Sekarang, procurement bukan lagi sebuah proses yang ribet dan melelahkan!

Syarat-syarat BPM (Bisnis Proses Manajemen)

1. Mendatangkan Keuntungan

Seperti yang sudah Anda ketahui, tujuan utama berbisnis adalah mendapatkan keuntungan, begitupun dengan BPM ini. Segala proses yang terjadi di dalam BPM haruslah berorientasi untuk mendatangkan keuntungan bagi pemilik bisnis. Selain dalam bentuk uang, nilai tambah dalam berbagai bentuk yang lain juga bisa dianggap sebagai keuntungan. 

2. Berurutan

Apa itu BPM? Ya, BPM adalah manajemen proses bisnis atau pengaturan proses bisnis. Sebuah proses bisa disebut berjalan dengan baik jika memiliki urutan yang benar dari awal sampai selesai, begitupun dengan BPM ini. Untuk urutannya sendiri biasanya disesuaikan dengan jenis dan sistem kerja untuk tiap bisnisnya.

3. Melibatkan Pelanggan/Pembeli

Sebuah bisnis tidak akan bisa berjalan tanpa adanya pelanggan atau pembeli. Dalam konteks BPM ini, pelanggan atau pembeli memiliki peran sebagai penerima hasil dari semua proses yang terdapat di dalam BPM. 

Supaya bisa bertahan lebih lama dan lebih banyak mendatangkan keuntungan, BPM sebaiknya disusun dengan menjadikan kepuasan pelanggan/pembeli sebagai tujuan utama.

4. Saling Berkaitan

Sesuai definisi apa itu BPM seperti di atas, dalam sebuah organisasi bisnis tidak mungkin semua bagian bekerja sendiri-sendiri tanpa adanya kerjasama. Supaya proses bisnis bisa berjalan dengan lancar dan sukses, semua fungsi dalam proses BPM harus saling berkaitan satu sama lain. Ini juga akan memperkecil risiko kesalahan dan membuat semuanya lebih mudah untuk dikerjakan.

Salah satu proses dalam BPM yang cukup sulit karena melibatkan banyak bagian sekaligus adalah procurement. 

Proses procurement yang dilakukan secara manual sangat rawan dan memiliki banyak risiko berbahaya yang bisa mengancam keberlangsungan bisnis. Inilah pentingnya memiliki purchasing software dengan fungsi-fungsi penting yang bisa membantu memudahkan proses procurement bisnis Anda.

Salah satu yang terbaik adalah Procurite yang bisa membantu dalam mengatur proses atau pengadaan aset dalam bisnis Anda.

Dengan adanya Procurite, proses procurement yang sebelumnya butuh waktu lama dan proses yang panjang pun bisa jadi lebih praktis dan efektif.

Baca Juga: Metode Pengadaan Barang dan Jasa

Anda bisa mengunjungi laman utama kami untuk informasi lebih lanjut.

Tujuan BPM (Bisnis Proses Manajemen)

Berdasarkan definisi apa itu BPM, tujuan dari BPM itu sendiri adalah untuk mengatur sebuah bisnis. Mengatur di sini bisa diartikan berbeda tergantung jenis bisnisnya, tapi secara umum di bawah ini adalah tujuan penerapan BPM yang bisa diterapkan pada berbagai jenis bisnis:

1. Mengatasi Tantangan Bisnis

Dalam sebuah bisnis pasti ada kalanya muncul berbagai jenis rintangan dan tantangan yang menghalangi. Jika bisa dilewati dengan baik, rintangan dan tantangan ini bisa membuat bisnis menjadi lebih kuat dan sukses.

Jika dilihat dari penjelasan tentang apa itu BPM sebelumnya, Bisnis Proses Manajemen ini akan bisa membantu pelaku bisnis untuk menyelesaikan setiap tantangan yang muncul dengan baik. Termasuk juga di dalamnya adalah mencegah timbulnya kesalahan dan kerugian yang fatal.

2. Meningkatkan Efisiensi Kinerja

Manajemen proses bisnis atau BPM jika dilakukan dengan benar akan bisa meningkatkan efisiensi dan efektivitas dari setiap bagian dalam bisnis. Jika sebelumnya proses bisnis terlaksana dengan berantakan karena koordinasi yang buruk, maka adanya BPM seharusnya bisa mengatasi permasalahan tersebut.

Sesuai dengan definisi apa itu BPM, tujuan utama BPM adalah melakukan manajemen atau pengaturan supaya proses kerja lebih tertata dan efisiensi kerja meningkat. 

3. Memanfaatkan Peluang untuk Mengembangkan Bisnis

Salah satu kunci supaya bisnis bisa sukses dan terus berkembang adalah memanfaatkan peluang yang ada dengan semaksimal mungkin. Proses bisnis yang sudah berjalan teratur dengan adanya BPM bisa membuat Anda lebih fokus untuk mencari peluang emas untuk mengembangkan bisnis.

Satu hal lagi yang penting adalah Anda harus bisa mengembangkan peluang tersebut dengan baik sebelum kompetitor atau pesaing Anda mendahului. Apalagi jika bisnis Anda termasuk dalam industri populer yang memiliki banyak pemain di dalamnya.

4. Memaksimalkan Pendapatan

Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, tujuan utama dalam berbisnis adalah mendapatkan keuntungan. Melalui BPM, keuntungan/pendapatan yang didapatkan bisa dimaksimalkan melalui pengembangan bisnis, perubahan strategi bisnis, peningkatan kesejahteraan karyawan, dan sebagainya.

Supaya bisa berjalan dengan maksimal, BPM sebaiknya diterapkan di semua bagian yang berkontribusi dalam berjalannya proses bisnis.

Beberapa bagian yang bisa dimaksimalkan dengan adanya BPM di antaranya adalah bagian pembelian, keuangan, HRD, marketing, penjualan, dan CS (Customer Service).

Penerapan BPM di tiap bagian tersebut bisa disesuaikan dengan sistem kerja, SDM, dan sumber daya lainnya.

Memaksimalkan BPM dengan Procurite

Procurite hadir sebagai solusi untuk membantu proses procure to pay dalam bisnis Anda. Dengan mengusung slogan “Procure it Right”, kami bisa membantu proses pengadaan barang maupun jasa bisnis Anda supaya bisa terlaksana dengan baik dan benar.

Kami menghadirkan berbagai fitur menarik yang tentunya akan menguntungkan bisnis Anda, di antaranya:

  • 3 Way Matching
  • Bid & Auction
  • Sourcing
  • Custom Approval
  • Online Negotiation

Semua fitur di atas akan membantu proses procurement Anda supaya lebih efisien dan transparan dari awal sampai akhir. 

Setelah mengetahui apa itu BPM dan seberapa penting penerapannya dalam sebuah bisnis, sekarang saatnya memulai langkah pertama Anda bersama Procurite, solusi proses procurement yang lebih mudah dan efisien.

logo procurite

Tebet Timur Dalam Raya No 43 Jakarta, Indonesia

procurite phone icon+(62-21) 8357385

procurite phone icon085811417123