Hubungan E-Gov dan E-Pro
Oleh: Gilang D. / 4 Mar 2021
Semakin berkembang teknologi digital, semakin maju pula fasilitas yang disuguhkan untuk masyarakat dalam melakukan sesuatu. Termasuk kemudahan layanan atau informasi bagi warga melalui e-government, dan kemudahan pengadaan melalui e-procurement. Nah, sebenarnya apa hubungan e-gov dan e-pro?
Meskipun keduanya merupakan layanan yang memiliki perbedaan pengurusan, ternyata antara e-gov dan e-pro juga memiliki hubungan satu sama lain. Untuk lebih jelasnya, Anda dapat menyimak terlebih dahulu pembahasan yang ada di bawah ini.
Hubungan e-gov dan e-pro terletak pada kepentingan masing-masing definisi yang saling beririsan. Yakni sama-sama untuk mempermudah aktivitas masyarakat baik dalam urusan pemerintahan maupun yang bersangkutan dengan kegiatan pengadaan. Selengkapnya bisa Anda simak terlebih dahulu penjelasan berikut.
E-gov atau e-government merupakan penggunaan teknologi digital dalam hal teknologi informasi oleh pihak pemerintah guna memberikan informasi serta pelayanan bagi para warganya. Bukan hanya itu saja. E-gov yang juga memiliki nama lain sebagai digital government maupun online government ini juga hadir di tengah-tengah masyarakat untuk membantu kepentingan di bidang pelayanan urusan bisnis, dan hal lain yang berkaitan dengan pemerintahan.
Tujuannya, supaya dapat diaplikasikan secara merata oleh pihak di bidang legislatif, yudikatif, maupun administrasi masyarakat untuk mencapai efisiensi internal. Selain itu, bertujuan juga untuk menyampaikan layanan publik hingga menuju proses pemerintahan yang lebih demokratis.
Hubungan e-gov dan e-pro bisa dilihat ketika Anda memperhatikan apa saja sebenarnya model dalam penyampaian dari e-government itu sendiri.
Model pertama yang membuat e-gov memudahkan kegiatan masyarakat adalah adanya layanan publik maupun informasi satu arah oleh pemerintah kepada masyarakatnya.
Melalui layanan satu ini, memungkinkan adanya pertukaran komunikasi maupun informasi seperti pajak online, layanan jaminan sosial secara online, paspor online, layanan imigrasi, layanan kesehatan online, beasiswa pemerintah, pencarian pekerjaan, hingga penanggulangan bencana.
Poin selanjutnya terkait cara kerja atau metode dari e-gov yang hadir di tengah-tengah masyarakat adalah tentang penunjang kegiatan bisnis. Layanan inilah yang membuat hubungan e-gov dan e-pro bisa terjalin.
G2B merupakan layanan yang berhubungan dengan transaksi elektronik terkait penyediaan berbagai macam informasi oleh pemerintah yang biasanya dibutuhkan oleh para pebisnis guna melakukan transaksi.
Selain itu, layanan satu ini juga erat kaitannya dengan pemasaran produk dari jasa tertentu kepada pemerintah guna membantu keberjalanan pemerintahan menjadi lebih baik lagi.
Bahkan, dapat menunjang efisiensi pemerintahan dan dapat meningkatkan proses serta manajemen bisnis melalui data elektronik yang disediakan. Sebagai contohnya, kegiatan yang melibatkan program G2B sendiri yakni seperti peluang bisnis, pajak perseroan, pendaftaran suatu perusahaan, hukum bisnis, lelang, penjualan, hak paten, merk dagang, dan lain sebagainya.
Nah, tahukah Anda, aplikasi apa yang memfasilitasi interaksi antara G2B ini? Jawabannya adalah sistem e-procurement. Itu sebabnya terdapat hubungan e-gov dan e-pro sebab keduanya memiliki keterkaitan dalam hal pengadaan yang berhubungan dengan masyarakat dan pemerintah.
Penjelasan lebih lengkap terkait e-procurement bisa Anda cek di bawah ini.
E-procurement merupakan proses pengadaan barang dan jasa yang tentunya sudah bukan menjadi hal asing lagi di telinga Anda. Pelaksanaan pengadaan melalui e-pro sendiri dilakukan secara elektronik sesuai dengan namanya. Mengusung konsep pengadaan berbasis web atau internet, membuat e-pro dianggap lebih mudah jika dibandingkan dengan pelaksanaan pengadaan secara konvensional.
Kegiatan-kegiatan seperti lelang, prakualifikasi, sourcing, hingga tahap akhir dalam pengadaan dilakukan secara online atau memanfaatkan alat-alat elektronik dengan modul umumnya berbasis website.
Tentu cara ini memiliki keterkaitan erat dengan e-gov. sebab, teknologi satu ini dapat memberikan peningkatan kapabilitas government. Khususnya dalam misi pemerintah untuk menguatkan kontribusi dalam penciptaan nilai tambah maupun efisiensi suatu program pengadaan.
Jika dibandingkan dengan cara lama, maka e-pro lebih menguntungkan sebab dapat meningkatkan efektivitas, efisiensi, transparansi, kinerja, akuntabilitas transaksi, dan pengurangan biaya operasional secara signifikan. Sebab, tidak diperlukannya lagi penyerahan dokumen-dokumen pengadaan secara fisik yang tentunya dapat memakan banyak biaya hingga waktu.
Dengan demikian, integrase antara e-gov dan e-pro tentu sangat erat kaitannya khususnya dalam hal kelancaran pengadaan yang dibutuhkan oleh pemerintah maupun perusahaan tertentu. Update barang atau jasa yang dilakukan lebih mudah untuk dipantau guna menunjang kepentingan pemerintahan atau kinerja perusahaan.
Berdasarkan hal tersebut, maka dapat dilihat juga terkait beberapa hal lain dari keuntungan penggunaan e-pro yang mengungkap adanya hubungan e-gov dan e-pro. Selebihnya, bisa Anda cek beberapa poin yang ada di bawah ini.
Peningkatan audit maupun analisis yang umumnya juga dibutuhkan oleh pihak pemerintahan juga dapat dikelola dengan adanya e-pro. Sebab, e-pro sendiri dapat melakukan pemusatan dara guna meningkatkan audit dan analisis untuk kebutuhan barang dan jasa tertentu.
Selain dapat menghilangkan proses interaksi secara langsung antara pemerintah atau perusahaan dengan supplier maupun vendor sebagai penyedia atau jasa, melalui e-gov juga dapat dilakukan peningkatan efisiensi secara internal dalam pemerintahan departemen. Selain itu, dapat pula menurunkan adanya tindak pidana korupsi sebab transaksi yang berlangsung terjadi secara transparan.
Selain terjun sebagai subjek dalam pengadaan, ada beberapa kondisi pengadaan yang membuat pemerintah perlu melakukan pemantauan. Salah satunya adalah pengadaan yang dikhususkan untuk dikelola langsung oleh pemerintah.
Dengan demikian, tentu keterkaitan e-gov dan e-pro terletak pada monitoring yang dilakukan. Nah, melalui dua hal tadi yakni antara e-gov dan e-pro, maka pemantauan semua pekerjaan yang berkaitan dengan pemerintah dan pengadaan dapat dilaksanakan dengan lebih efisien dan lebih mudah.
Melalui e-pro, pelacakan yang dilakukan terkait hal pengadaan tentu dapat dijalankan menjadi lebih baik dan simpel. Apa lagi untuk jenis procurement di bawah naungan e-gov jenis G2B. Integrasi antara e-gov dan e-pro ini tentu akan memudahkan setiap aspek kegiatan yang dilakukannya khususnya untuk layanan-layanan yang umumnya dijumpai dalam procurement elektronik.
Pemerintah dalam peranannya mengusung G2B untuk kemudahan masyarakat dalam menjalankan bisnisnya juga bisa dengan mudah memantau adanya transparansi yang ada pada procurement. Khususnya procurement elektronik. Pasalnya, peningkatan transparansi ini terjadi akibat adanya peningkatan interaksi yang lebih baik antara pemerintah atau perusahaan dengan vendor maupun supplier yang berjalan pada satu sistem online.
Berdasarkan hal tersebut, baik Anda yang berasal dari kalangan pemerintah maupun pihak perusahaan tertentu, pastinya membutuhkan perantara untuk melakukan e-procurement dengan baik bukan?
Tahukah Anda, bahwa kami memiliki brand yang hadir sebagai solusi pengadaan supaya berjalan dengan lancar. Yakni procurite, procure it right.
Procurite merupakan suatu aplikasi yang mendukung proses pengadaan barang dan jasa sehingga dapat terpantau status transaksinya dengan lebih mudah.
Hadir sebagai salah satu anak perusahaan dari PT Mitra Mandiri Informatika dengan pengalaman lebih dari 15 tahun, membuat procurite mampu memberikan layanan terbaik guna kepentingan pengadaan untuk SMB di Indonesia.
Demikian pembahasan terkait hubungan e-gov dan e-pro yang wajib Anda ketahui. Di mana kesuksesan dari e-pro sendiri bisa Anda jalankan bersama kami hanya di procurit.