Buku Besar Adalah
Oleh: Gilang D. / 4 Mar 2021
Laporan keuangan adalah bagian yang tidak akan terpisahkan dari kegiatan bisnis, entah bisnis skala kecil maupun besar. Dengan laporan keuangan, seseorang bisa dengan mudah mengetahui rasio keberhasilan perusahaan. Dan buku besar adalah bagian dari laporan keuangan tersebut.
Buku besar yang kemudian memuat akun-akun penting dalam transaksi perusahaan, dimaksudkan untuk merapikan serta memudahkan penelusuran dan konsolidasi tiap transaksi yang terjadi. Akun-akun itu bisa berupa akun nominal dan akun rill. Lebih jauh tentang buku besar, simak penjelasan di bawah ini.
Buku besar adalah bagian dari serangkaian proses dalam siklus Akuntansi. Ia menjadi salah satu proses penting dalam departemen keuangan. Akun-akun diposting dan dirapikan dalam buku besar demi kemudahan penyusunan laporan keuangan di kemudian hari.
Perlu diketahui, nama lain dari buku besar adalah General Ledger yang dalam KBBI, buku besar didefinisikan sebagai kumpulan perkiraan yang digunakan perusahaan untuk memposting transaksi yang telah berlaku. Adapun memposting disini adalah nama lain dari mencatat.
Pencatatan dalam buku besar atau book of final entry menjadi penting dan perlu ketelitian karena ia memuat pencatatan setiap transaksi yang telah terjadi. Beberapa akun atau transaksi yang termuat antara lain akun aset, akun kewajiban, akun ekuitas pemilik atau premi, akun pendapatan dan akun biaya atau beban.
Secara sederhananya, buku besar akan merekam perkiraan akibat transaksi perusahaan terhadap perubahan kewajiban, aktiva, maupun modal. Penting untuk diketahui bahwa aktivitas pembukuan di buku besar sebelumnya diawali dengan pencatatan dalam Jurnal Umum.
Setiap langkah atau siklus pencatatan dalam Akuntansi memiliki maksud dan tujuan tersendiri, begitupun dengan kegiatan postingan buku besar. Berikut penjelasan tentang fungsi pencatatan dalam buku besar;
1. Menjadi sumber informasi dalam penyusunan laporan keuangan.
2. Sebagai wadah untuk menggolongkan tiap-tiap akun dari jurnal umum.
3. Untuk mengetahui banyaknya akun atau kondisi rekening tiap akun.
4. Sebagai ringkasan dari panjanganya pencatatan akun dalam jurnal umum.
Dari penjelasan tentang fungsi-fungsi buku besar di atas, maka dapat diketahui bahwa buku besar tiap-tiap perusahaan berbeda. Ada perusahaan yang perlu melakukan pencatatan beban delivery, ada juga yang perlu untuk membuka akun beban sewa, dan sebagainya.
Namun ada juga perusahaan yang tidak membutuhkan akun-akun tersebut. Jadi buku besar tergantung pada jenis usaha atau bisnis yang dijalankan. Serta, kendati buku besar memuat segala jenis transaksi, tiap akun dibuat secara terpisah.
Jenis Buku Besar Adalah Sebagai Berikut!
Buku besar atau ledger terbagi dalam dua jenis, yakni buku besar umum dan buku besar pembantu. Untuk lebih jelasnya, mari kita simak penjelasan sebagai berikut;
1. Buku Besar Umum
Buku besar umum memuat semua transaksi, termasuk segala jenis perubahan akun. Akun-akun itu misalnya akun kas, piutang usaha, beban listrik, kewajiban, hutang usaha, modal, dan sebagainya. Ia berlaku sebagai buku induk dari segala transaksi yang telah terjadi. Menjadi intisari dari pengaruh proses transaksi terhadap perubahan kewajiban, modal, dan aktiva perusahaan.
2. Buku Besar Pembantu
Mengingat semakin kompleksnya transaksi yang dilakukan oleh perusahaan, maka kadang diperlukan untuk membuat buku besar pembantu. Rekaman transaksi ini dimaksudkan untuk mencatat lebih rinci akan akun-akun yang memang membutuhkan perhatian khusus. Sebut saja akun piutang usaha dan utang usaha.
Buku besar pembantu selanjutnya diklasifikasikan dalam dua kelompok, yakni buku besar pembantu piutang usaha atau biasa disebut dengan buku piutang usaha dan buku besar pembantu utang usaha atau disebut dengan buku utang usaha.
Selain itu, buku besar pembantu juga membantu untuk mengurangi kesalahan pencatatan, sebagai bentuk pembagian tugas, maupun pengendalian transaksi, dan sebagainya.
3. Buku Besar Debitur
Buku besar debitur dibuat hanya untuk membuat laporan penjualan saja. Ia dirancang untuk mempermudah melacak konsumen atau pelanggan yang berhutang pada perusahaan. Sehingga buku ini sangat berguna dalam proses penagihan dan merekam jejak pembayaran urusan hutang.
4. Buku Besar Kreditor
Apabila buku besar debitur fokus pada pencatatan laporan penjualan, maka buku besar kreditur dibuat untuk mengumpulkan laporan pembelian. Catatan buku besar kreditur dimaksudkan untuk memudahkan kita dalam mengingat jumlah besaran hutang kita pada para pemasok.
Bentuk Buku Besar
Dalam praktiknya, buku besar terbagi kedalam tiga bentuk, yakni;
1. Bentuk T
Bentuk T adalah bentuk buku besar yang paling sederhana dan mudah untuk diaplikasikan. Ia menjadi pilihan popular untuk merapikan setiap akun, baik akun nominal maupun akun riil.
2. Bentuk Skontro
Buku besar bentuk skontro adalah buku besar bentuk T yang lebih detail. Ia memiliki dua kolom, sehingga lebih mudah dalam melacak tiap transaksi yang terjadi maupun mengetahui pengaruh transaksi terhadap aktiva, modal dan kewajiban.
3. Bentuk Staffel
Bentuk Staffel adalah yang paling rumit namun lengkap. Buku besar bentuk ini dilengkapi dengan lajur saldo dengan tampilan halaman. Bentuk ini selanjutnya dibagi lagi dalam dua jenis, yakni Staffle berkolom saldo tunggal atau buku besar dengan tiga kolom. Jenis kedua adalah Staffle berkolom saldo rangkap.
Proses Pemindahan ke Buku Besar
Seperti yang telah disebutkan di awal, bahwa postingan akun ke buku besar diawali dengan pembuatan pembuatan jurnal umum. Lalu bagaimana cara memindahkan akun-akun tersebut dalam rekening-rekening dalam buku besar? Berikut langkah mudahnya;
1. Perhatikan Tanggal Posting
Tanggal dan postingan dalam Akuntansi tidak bisa dipisahkan. Anda harus benar-benar mencatat dengan tepat setiap transaksi yang berlangsung. Hal ini juga untuk mengantisipasi terjadi kesalahan jatuh tempo pembayaran hutang dan penarikan piutang.
2. Pindahkan Debit dan Kredit
Jurnal umum memuat penjelasan debit dan kredit, dan dalam proses pemindahan ini, Anda juga diharuskan mengikuti aturan tersebut. Pindahkan jumlah debit dan kredit sesuai posnya masing-masing.
3. Nomor Halaman atau Ref
Ref adalah singkatan dari referensi. Ini juga penting untuk diperhatikan, supaya memudahkan dalam penelusuran pencatatan.
4. Perhatikan Keterangan
Dalam beberapa kasus, suatu transaksi lebih rumit dari yang terlihat, sehingga perlu untuk membubuhkan keterangan lebih lanjut. Singkatnya, Anda diharuskan untuk menyertakan keterangan dari jurnal umum ke buku besar supaya tidak terjadi kerancuan pencatatan.
Baca Juga: Cara Membuat Laporan keuangan
Demikianlah sekelumit tentang buku besar. Kesimpulan yang bisa diambil adalah, buku besar adalah buku induk penting dalam proses pembuatan laporan keuangan suatu perusahaan.
Sekilas Tentang Procurite
Procurite yang merupakan e-procurement management system yang menyediakan jasa dalam menyederhanakan dan mempermudah kegiatan perusahaan Anda. Kami hadir dengan fitur on-cloud atau cloud base untuk melayani kebutuhan pengadaan, pembuatan laporan keuangan, maupun aktivitas-aktivitas bisnis yang mendukung perkembangan bisnis perusahaan Anda yang bisa dijangkau di manapun Anda berada. Jadi, tunggu apalagi, segera hubungi kami untuk informasi lebih lanjut.